Ketika JATI (bahasa Jawa yang artinya : Kejujuran dan kebenaran) berusia 9 tahun, ia sudah meninggalkan bangku sekolah. Jati ingat bagaimana sekolah telah mengecewakan seorang anak penjual susu keliling. Iya! Jati memang bukan berasal dari keluarga berkecukupan. Ayahnya, SALIM adalah penjual susu keliling yang menggunakan sepeda sebagai tumpuan hidupnya. Sedangkan ibunya, RITA adalah ibu rumah tangga biasa yang sudah lumpuh kakinya sejak 3 tahun lalu akibat sebuah kecelakaan. Sebenarnya Jati adalah anak yang pintar dan punya kemauan belajar yang besar. Dibanding anak lainnya, Jati lebih cepat bisa baca- tulis. Tapi karena ia anak yang tinggal di bantaran rel kereta api,dan juga pengamen membuatnya ia mengalami diskriminasi.Jati ingat bagaimana tatapan teman-teman sekelasnya melihat sepatunya yang bolong dan seragamnya yang kumal. Jati ingat bagaimana wali kelasnya menuduhnya mencontek padahal justru teman sebangkunya’lah yang mencontek. Ia mempunyai temen yang bernama Poltak, Acai dan Yapto, seorang preman yang sudah berubah menjadi sosok yang dermawan dan memiliki sekolah/tempat belajar gratis untuk anak-anak yang tidak mampu. Jati terlibat dalam kasus pencurian. Sebenarnya tidak satupun barang yang Jati curi. Jati menulis surat dari penjara kepada teman-temannya yang berisi alasan mengapa ia bisa tersandung dalam kasus itu. Apakah Jati bisa bebas dari penjara? Bagaimana kisah selanjutnya?
Ketika JATI (bahasa Jawa yang artinya : Kejujuran dan kebenaran) berusia 9 tahun, ia sudah meninggalkan bangku sekolah. Jati ingat bagaimana sekolah telah mengecewakan seorang anak penjual susu keliling. Iya! Jati memang bukan berasal dari keluarga berkecukupan. Ayahnya, SALIM adalah penjual susu keliling yang menggunakan sepeda sebagai tumpuan hidupnya. Sedangkan ibunya, RITA adalah ibu rumah tangga biasa yang sudah lumpuh kakinya sejak 3 tahun lalu akibat sebuah kecelakaan. Sebenarnya Jati adalah anak yang pintar dan punya kemauan belajar yang besar. Dibanding anak lainnya, Jati lebih cepat bisa baca- tulis. Tapi karena ia anak yang tinggal di bantaran rel kereta api,dan juga pengamen membuatnya ia mengalami diskriminasi.Jati ingat bagaimana tatapan teman-teman sekelasnya melihat sepatunya yang bolong dan seragamnya yang kumal. Jati ingat bagaimana wali kelasnya menuduhnya mencontek padahal justru teman sebangkunya’lah yang mencontek. Ia mempunyai temen yang bernama Poltak, Acai dan Yapto, seorang preman yang sudah berubah menjadi sosok yang dermawan dan memiliki sekolah/tempat belajar gratis untuk anak-anak yang tidak mampu. Jati terlibat dalam kasus pencurian. Sebenarnya tidak satupun barang yang Jati curi. Jati menulis surat dari penjara kepada teman-temannya yang berisi alasan mengapa ia bisa tersandung dalam kasus itu. Apakah Jati bisa bebas dari penjara? Bagaimana kisah selanjutnya?
Sisca anak keturunan Tionghoa yang hidup serba pas-pasan, harus membantu Ibunya berjualan kue sambil sekolah. Persahabatannya dengan Ali yang Pribumi, mau tidak mau membuat sang Ibu melarang, khawatir Sisca akan disudutkan & dilecehkan sebagai anak keturunan Tionghoa. Sebaliknya persahabatan Sisca & Ali mempertemukan keduanya dengan seorang Pejuang Kemerdekan, Wongso, yang mendapatkan kejujuran dan kemerdekaan yang sebenarnya dari persahabatan mereka. Kejujuran dalam melihat dan menyingkapi kerasnya kehidupan, menghargai dan memahami arti persahabatan dalam sebuah perbedaan.
Pelangi itu kaya akan warna, sama halnya dengan Indonesia yang ragam suku, agama dan budayanya. Warna ataupun Ragam akan menjadi keindahan di bumi Indonesia, dengan rasa kebersamaan, menghormati dan cinta. Dan Tuhan memberikan kemerdekaan untuk bangsa ini tidak hanya untuk terlepas dari penjajahan, tapi juga kemerdekaan untuk segala hal dalam berkehidupan. Merah Putih akan terus berkibar gagah karena memiliki keindahan pelangi, yang kaya akan warna.
Sisca anak keturunan Tionghoa yang hidup serba pas-pasan, harus membantu Ibunya berjualan kue sambil sekolah. Persahabatannya dengan Ali yang Pribumi, mau tidak mau membuat sang Ibu melarang, khawatir Sisca akan disudutkan & dilecehkan sebagai anak keturunan Tionghoa. Sebaliknya persahabatan Sisca & Ali mempertemukan keduanya dengan seorang Pejuang Kemerdekan, Wongso, yang mendapatkan kejujuran dan kemerdekaan yang sebenarnya dari persahabatan mereka. Kejujuran dalam melihat dan menyingkapi kerasnya kehidupan, menghargai dan memahami arti persahabatan dalam sebuah perbedaan.
Pelangi itu kaya akan warna, sama halnya dengan Indonesia yang ragam suku, agama dan budayanya. Warna ataupun Ragam akan menjadi keindahan di bumi Indonesia, dengan rasa kebersamaan, menghormati dan cinta. Dan Tuhan memberikan kemerdekaan untuk bangsa ini tidak hanya untuk terlepas dari penjajahan, tapi juga kemerdekaan untuk segala hal dalam berkehidupan. Merah Putih akan terus berkibar gagah karena memiliki keindahan pelangi, yang kaya akan warna.
Sisca anak keturunan Tionghoa yang hidup serba pas-pasan, harus membantu Ibunya berjualan kue sambil sekolah. Persahabatannya dengan Ali yang Pribumi, mau tidak mau membuat sang Ibu melarang, khawatir Sisca akan disudutkan & dilecehkan sebagai anak keturunan Tionghoa. Sebaliknya persahabatan Sisca & Ali mempertemukan keduanya dengan seorang Pejuang Kemerdekan, Wongso, yang mendapatkan kejujuran dan kemerdekaan yang sebenarnya dari persahabatan mereka. Kejujuran dalam melihat dan menyingkapi kerasnya kehidupan, menghargai dan memahami arti persahabatan dalam sebuah perbedaan.
Pelangi itu kaya akan warna, sama halnya dengan Indonesia yang ragam suku, agama dan budayanya. Warna ataupun Ragam akan menjadi keindahan di bumi Indonesia, dengan rasa kebersamaan, menghormati dan cinta. Dan Tuhan memberikan kemerdekaan untuk bangsa ini tidak hanya untuk terlepas dari penjajahan, tapi juga kemerdekaan untuk segala hal dalam berkehidupan. Merah Putih akan terus berkibar gagah karena memiliki keindahan pelangi, yang kaya akan warna.
Sisca anak keturunan Tionghoa yang hidup serba pas-pasan, harus membantu Ibunya berjualan kue sambil sekolah. Persahabatannya dengan Ali yang Pribumi, mau tidak mau membuat sang Ibu melarang, khawatir Sisca akan disudutkan & dilecehkan sebagai anak keturunan Tionghoa. Sebaliknya persahabatan Sisca & Ali mempertemukan keduanya dengan seorang Pejuang Kemerdekan, Wongso, yang mendapatkan kejujuran dan kemerdekaan yang sebenarnya dari persahabatan mereka. Kejujuran dalam melihat dan menyingkapi kerasnya kehidupan, menghargai dan memahami arti persahabatan dalam sebuah perbedaan.
Pelangi itu kaya akan warna, sama halnya dengan Indonesia yang ragam suku, agama dan budayanya. Warna ataupun Ragam akan menjadi keindahan di bumi Indonesia, dengan rasa kebersamaan, menghormati dan cinta. Dan Tuhan memberikan kemerdekaan untuk bangsa ini tidak hanya untuk terlepas dari penjajahan, tapi juga kemerdekaan untuk segala hal dalam berkehidupan. Merah Putih akan terus berkibar gagah karena memiliki keindahan pelangi, yang kaya akan warna.